Kamis, 15 Januari 2009

Kolom Motivasi : Maka sungguh bersama Kesulitan itu ada Kemudahan

“Maka sungguh bersama Kesulitan itu ada Kemudahan. Sungguh bersama Kesulitan itu ada Kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Rabb-mu-lah kamu berharap”

Penggalan kalimat yang menjadi judul tulisan ini, adalah bagian dari Kalam Ilahi yang mulia, Quran Surat Al-Inshirah ayat 5-6. Ayat ini setidaknya menjadi ayat yang sangat familiar bagi 1,3 milyar umat islam di seluruh dunia. Permasalahannya adalah, beberapa banyak umat Islam yang kemudian menjadikan ayar ini sebagai bagian penguat hati untuk melepaskan dirinya dari belenggu kesulitan (baca:kemiskinan) hidup yang saat ini hampir melanda sebagian besar umat islam di seluruh dunia, tentunya termasuk Indonesia.

Angka kemiskinan saat ini di Indonesia menurut data yang tolok ukurnya menjadi perdebatan, dan nilainya di ragukan (diperkirakan lebih besar), menurut BPS (Biro Pusat Statistik) orang miskin di Indonesia pada Maret 2007 sebesar 37,17 juta jiwa, dalam hal ini kita terima data tersebut apa adanya (walaupun saya sangat yakin, jumlahnya lebih besar dari data tersebut). Inti yang menjadi fokus kita adalah siapakah orang miskin tersebut ? Muslimkah ? Tentu saja, bisa dikatakan sebagian besar orang miskin tersebut adalah orang Muslim. Bahkan mungkin bisa jadi, salah satu dari 37,17 juta jiwa tersebut, adalah diri kita sendiri. Ini baru di Indonesia yang merupakan salah satu negri muslim di dunia, bagaimana dengan lebih kurang 57 negeri muslim lainnya?

Kenyataan saat ini, kemiskinan,kebodohan, keterbelakangan terjadi banyak di negri-negri muslim, atau paling tidak melanda sebagian besar umat Islam di seluruh dunia. Bahkan mungkin melanda diri kita saat ini. Tentunya ada yang salah dengan mental dan etos kerja muslim (baca:kita), karena kesuksesan hidup di dunai bukanlah dilatari atas dasar kerja keras dan kerja cerdas. Mengapa saat ini, poros peradaban dunia dikendalikan oleh non muslim? Jawabannya, karena umat islam sendiri yang mengizinkan itu terjadi. Jika kita sepakat untuk merubahnya,maka mari kita rubah dari diri kita dan keluarga kita sendiri.

Quran surat ke-94 yang menjadi bagian dari surat Makkiyah, menjelaskan arti pentingnya diri ini untuk keluar dari kesulitan dengan hasil SUKSES besar. Sejak lama saya menjadikan ayat 5-8 surat ini, untuk menjadi motivasi pelejitan potensi dan pembuktian eksisensi diri. Saya menafsirkan ayat ini (untuk motivasi pribadi) dengan lebih sederhana agar mudah di cerna buat saya, dengan “Maka sungguh berama Kesulitan itu ada Kemudahan (-PELUANG). Sesungguhnya bersama Kesulitan itu ada Kemudahan (-PELUANG). Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan – keluar dari kesulitan tersebut), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain kesulitan yang lain). Dan hanya kepada Rabb-mu-lah kamu berharap (-atas semua urusan/kesulitan)”. Ayat ini seakan-akan sedang menegaskan kepada saya, bahwa bersama kesultan (tantangan) itu ada PELUANG untuk SUKSES BESAR di ujungnya, dan jika telah berhasil (SUKSES) melewati kesulitan (tantangan) tersebut,cari lagi kesulitan (tantangan) baru, dan bersungguh-sungguhlah,karena bersama kesulitan (tantangan) itu,ada PELUANG untuk SUKSES BESAR.  Permasalahannya, maukah kita memeksa diri ini untuk berani menghadapi kesulitan tersebut, dan memafaatkan peluang yang ada, mengeluarkan potensi besar yang terpendam dalam diri kita untuk meraih ke-SUKSES-an hidup sebagai sebuah prestasiyang bisa menjadi inspirasi dan manfaat bagi banyak orang. Bahkan hal yang juga menarik dari sutar ini adalah, Allah SWT seakan-akan perlu menyakinkan hambanya yang mu’min dengan menegaskan ayat “Maka bersama kesulitan itu ada kemudahan” dengan di ulang dua kali. Allah SWT sangat memahami karakter hamba-Nya, yang terkadang mudah putus asa dan cepat mengeluh ketika ditimpa sebuah kesulitan, sehingga Allah swt perlu mempertegas bahwa kemudahan (PELUANG) itu akan datang bersama kesulitan (tantangan).

Hal lain yang saya temukan dalam memahami surat ini (QS. 94), sungguh subhanaallah, diujung surat ini, Allah swt memberi format kesuksesan seorang mu’min, dengan “Dan hanya kepada Rabb-mu-lah kamu berharap”, sebagai pembeda kesuksesan yang akan diraih seorang mu’min dengan bukan mu’min. Bisa jadi tingkat kesulitan (tantangan) yang dihadapi sama, bahkan keberhasilan yang diraih pun mungkin memiliki nilai dunia yang sama, tapi nilai ukhrowi-nya pasti berbeda. Keuntungan menjadi seorang mu’min yang SUKSES di dunia adalah, mendapatkan keberkahan dari apa yang diperoleh di dunia,dan nilai pahala yang besar di sisi Ilahi Rabb. Kenapa? Karena disinilah letak pembedanya, ketika seorang mu’min berusaha sekeras mungkin untuk menyelesaikan suatu urusan, maka tetap pada akhirnya hanya kepada Allah SWT kita berhaarap hasil akhirnya.

Tinta emas sejarah peradaban manusia juga mencatat, bahwa di masa kejayaan Islam sejak masa Rasulluallah hingga 6 abad berselang, adalah masa di mana etos kerja umat islam berada pada puncaknya. Hampir bisa dikatakan, semua lini dan aspek kehidupan Internasional Society di—Leading oleh umat Islam. Termasuk kesehatan,kedokteran,farmasi,sain, dan teknologi. Apa yang hari ini kita lakukan dan perjuangkan bersama Farmasi Islam HPA Internasional, adalah bagian dari usaha mengembalikan kembali kejayaan umat Islam khususnya dalam bidang Kedokteran Isam dan pembangunan ekonomi ummat. 

Perjuanan kita untuk SUKSES BESAR bersama Farmasi Islam HPA int’I, tidak akan terpisah dalam bagian memperjuangkan da’wah dan peradaban islam. Sebab, dengan semakin SUKSES diri kita, berarti ada sekian banyak orang di jaringan kita yang juga harus SUKSES, dan terinspirasi untuk mengikuti jejaklankah kita untuk SUKSES dengan segera. Hal apa lagi yang paling nikmat, selain bekerja dan berbisnis di Farmasi Islam HPA Int’I. Di sini,di HPA, tak ada pemisah antara da’wah dan bisnis, antara bisnis dan da’wah. Di HPA, memperesentasikan HPA adalah da’wah, karena semua member HPA, bisa di pastikan jika ingin memperentasikan HPA pasti bermula dari masalah halal-haram, bercerita tentang thibbun nabawi, berbagi ilmu kesehatan dan diagnosa, dan mengajak orang untuk beralih dari konsumsi yang syubhat kepada yang jelas halal & thoyibnya. Sehingga kalau yang diprospek tersebut belum berminat masuk HPA, paling tidak da’wah telah tersampaikan. Semakin banyak yang bergabung bersama HPA, SUKSES berama HPA, maka semakin tersebar thibbun nabawi, semakin banyak muslim “melek HALAL”, semakin banyak “Rp” muslim terselamatkan, dansemakin banyak muslim yang kondisi ekonominya menjadi lebih baik dan dapat berbagi dengan yang dhuafa. Indah bukan?...

Sehingga, wahai saudaraku sesama mujahid-mujahidah HPA, para pebisnis syariah HPA, para "dokter herbalis" HPA, perbanyaklah mengajak sebanyak mungkin orang masuk farmasi Islam ini, SUKSES bersama di Farmasi Islam ini, sehingga kemenangan menjadi milik dakwah, dalam jejaring komunitas dakwah yang luas dan besar, se-visi se-tujuan, untuk menjadikan hidup yang lebih baik, dalam bingkai kehidupan Islami. Karena kita memperjuangkan sunnah nabawi, yaitu Thibbun Nabawi dan berniaga.

Janji RasululLah SAW sangat jelas, barang siapa yang menegakkan sunnah-ku (RasululLah SAW), ketika banyak orang meninggalkannya, pahala 100 orang mati syahid menjadi jaminannya. Dan barangsiapa yang mencintai RasululLah SAW dan sunnah-nya, akan dikumpulkan di JannatulLah bersama RasululLah SAW. Tidakkah kita berbahagia dengan kabar gembira ini, kelak insyaAllah kita akan dikumpulkan bersama di JannatulLah sebagai sesama pendekar Thibbun Nabawi dan saudagar muslim yang sholih dan dermawan.

Sungguh, barangsiapa yang masuk di HPA atas dasar motivasi dunia semata, maka dia akan GAGAL di tengah jalan. Dan barangsiapa yang masuk HPA karena motivasi ukhrowi yang utama, maka cepat atau lambat dia akan SUKSES dengan nyata. Karena motivasi dunia hanya akan sangat melelahkan, sedangkan motivasi ukhrowi akan sangat menguatkan.

Karena itu, belajarlah dari kesulitan, sebab syarat datangnya PELUANG adalah bersama kesulitan. Allahu a'lam bish showwab.

(Sumber : Z.B. Firly Ramly (Abu Raihanah) PJS ELITE's team - Kolom Motivasi, Majalah Wahida Edisi No.31 Th. Viii 2008-2009)

 

 

1 komentar:

  1. ass.wr.wb
    PBC Banjarmasin
    MLM HPA Int
    Gabungan ...
    NHC dan PBC Plus workshop Website Development
    Hanya : Rp 860.000,

    Kunjungi :
    www.rumahhpa.blogspot.com
    HP : 081251211979

    BalasHapus

Motivasi Terbaru - Seri Herbalis dalam Berbisnis :

1. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami AKAR adalah modal. Maka jangan pernah mengganggu akar jika tidak ingin pohon kita mati. Semakin kuat akar maka pohon mampu menjulang tinggi! & jangan khawatir, tidak ada akar yang langsung besar melainkan ia akan tumbuh selama kita komitmen menjaganya.

2. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami BATANG adalah IKHTIAR kita. Bila ingin bisnis kita tidak mudah rusak ditumbangkan angin ujian maka perBESAR & perBANYAKlah hari-hari kita dengan mujahadah dalam berikhtiar. Yg mudah merasa cukup dalam berikhtiar dialah yg mudah roboh bisnisnya.


3. Herbalis mmandang bisnis laksana pohon herba. Pahami BATANG adalah kerjaKERAS sedang DAHAN RANTING adalah kerjaCERDAS. Takkan bisa pohon hanya batangnya saja sebab buah nya terletak pada dahan ranting nya & takkan bisa dahan ranting kecuali bertumpu pada batang besarnya. Kerjakan ke-2nya.

4. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami DAUN adalah Doa, Harapan & keikhlasan. Semakin banyak kita panjatkan pd-NYA mengapa kita harus SUKSES maka semakin banyak DAUN yang akan menyerap energi untuk fotosintesis. Jumlah DAUN yang semakin lebat menjadi indikasi sebentar lagi BUAH nya SEGERA kita dapat kan!

5. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami BUNGA adalah TANTANGAN dalam berbisnis. Kita tahu tujuan menanam pohon bisnis adalah untuk mendapatkan buah nya. Tetapi kita juga tahu buahnya hanya akan kita dapatkan jika sebelumnya ia berbunga.
Maka HADAPI lah setiap Tantangan bisnis sebab dibalik nya telah menunggu Kesuksesan Bisnis yang telah lama kita harapkan.

6. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami BUNGA adalah Tantangannya. Ketika kita memilih pohon tentu yang akan berbuah banyak. Ciri nya adalah ia memiliki Bunga yg sangat banyak. Maka jangan pengecut ketika kau dapati begitu banyak ujian yang mendera mu sebab ia mengantarkan HASIL yang paling optimal!

7. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami BUAH adalah HASILnya. Untuk yang ini pasti tidak perlu diajarkan cara menikmatinya :-)
tetapi paling penting pastikn anda bisa berkomitmen hanya memakan BUAH saja & tidak mengganggu AKAR (MODAL) meski baru sedikit buah nya!
ini ujian anda!

8. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami di dalam BUAH ada bagian yang tidak enak untuk dimakan yaitu BIJI. dengan demikian sebenarnya tidak boleh kita menghabiskan seluruh Hasil usaha kita. Harus ada yang disimpan, yang akan kita gunakan untuk memperbesar lagi usaha kita.

9. Herbalis memandang bisnis laksana pohon herba. Pahami BIJI adalah INVESTASI. Pisahkanlah bagian dari buah yang disiapkan untuk menunmbuhkan lagi pohon bisnis kita. Semakin BAIK kita menyisihkannya maka semakin terjaga masa depan kita. & Investasi ini bukan hanya untuk keSUKSESan dunia tetapi juga akhirat kita!

Dokumentasi ET 5

ELITE's Training 4 ( 24 - 26 APRIL 2009 )

TFT PBC 18 - 19 Februari 2009

TFT PBC 18 - 19 Februari 2009
Pelatihan Dahsyat Pertama..., dihadiri 100 Trainer PBC HPA terbaik se-Indonesia !

TFT PBC ELITE's group